Renungan dan Kisah Inspiratif Kiai dan Santri
Oleh: AGHITSNA
Harga: Rp. 35.000,-
"Sebelum listrik masuk kampung, tepatnya, sebelum digantikan oleh telivisi, masih kita dapati di desa-desa, kalau bulan purnama terbit benderang, anak-anak berkumpul di surau, diserambi masjid, atau menggelar tikar di halaman rumah. Lalu seorang kakek duduk di tengah-tengah mereka. Kakek itu bercerita tentang dongeng-dongeng, riwayat para Nabi, sejarah para pahlawan yang berjasa, atau kisah-kisah fabel dan imajiner yang mengandung ajaran kearifan yang diperkaya dengan peribahasa-peribahasa lokal yang sangat berharga.Dan terselip diantara dongeng itu juga, ajaran etika, kepekaan-kepekaan sosial serta kehalusan perasaan.
Sebagaimana kakek itu, para Walisongo adalah pencerita handal. Melalui pewayangan yang mereka gubah hikayat-hikayat, serat, lontar atau legenda, ajaran Islam diterjemahkan dengan halus. Kejujuran, keberanian, kesatriaan serta ajaran-ajaran kesufian mereka sisipkan melalui karakter tokoh-tokoh protogonis, dan sebaliknya, keserakahan, kemunafikan selalu lekat pada tokoh antagonis. Anak-anak belajar tentang kebaikan melalui keteladanan tokoh-tokoh itu."
KH. Kafabihi Mahrus Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo
Ngopi adalah membaca perjalanan. Mengeja alif ba takehidupan. Dalam lautan Iqro-Nya. Memberi mubtada dan mencari khobar-Nya, memaknai fiil dan mentarkib fail maful-Nya. Sampai ketemu dengan jelas, kalam firman-Nya. Irodah dalam ayat kauniyah-Nya. Seruputan yang dalam, menandai makna itu telah terengguk. Seruputan yang kedua dan seterusnya, sampai makna-makna itu menjadi lukisan, dan di akhir tegukan, lukisan dan di akhir tegukan, lukisan itu telah memiliki warna.
No comments:
Post a Comment
silakan isi komen atau pesan saran di bawah ini...