Yuk, berbisnis dg 0 Rupiah!
silakan klik link berikut:


Pesan Buku/Kitab?
SMS & WhatsApp : 0812 8625 1777
e-mail: r.rusmanto@gmail.com https://www.tokopedia.com/tb-albarokah ___________________________

Buku "Mereka Menipu Agamamu!"


Mereka Menipu Agamamu!

(Konsekuensi Mengatakan Bid'ah)

Oleh: Muhammad Awadh Al-Manqush

Hal: 128 Halaman

Penerbit: Khasanah Intelektual

Harga: Rp. 21.500,-


Imam Ahmad bin Hanbal pernah ditanya oleh seseorang, "Kapankah saatnya seseorang itu boleh mengeluarkan fatwa?" Maka Beliau menjawab, "Nanti saat ia telah menguasai lebih dari 50.000 hadits".

Sudahkah kita menghafal dan memahami seluruh kandungan al-Qur'an, minimal ayat-ayat hukumnya?
Sudahkah kita menghafal dan memahami 50.000 hadits?
Sejauh mana kita menguasai bahasa Arab sebagai induk bahasa dalam syariah?
Berapa ribu 'kitab' yang sudah kita baca, sehingga sangup mengatakan 'hal ini tidak ada dalilnya', atau 'hal ini tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah saw'?
Berapa ratus ulama yang telah kita timba ilmunya untuk mendapatkan keterangan 'otentic' tentang perbandingan antara ribuan pendapat?

Sepatutnya disadari bahwa sering kali sikap membid'ahkan ini menjadikan pelaksanaann syariah dan ibadah terhambat. Kesalahpahaman dalam menilai hukum suatu perbuatan dan keterlanjuran dalam mengeluarkan fatwa menjadikan ribuan orang meninggalkan semua amalan yang tadinya sudah berurat berakar dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya ibadah mulia seperti berdzikir, atau bewirid setelah shalat dilaksanakan dengan ragu-ragu. Bahkan syariah bertawasul disalahpahami sebagai 'syirik'.

Buku ini mengetengahkan sebuah pemikiran yang mendalam dan studi kritis terhadap pemahaman 'bid'ah'. Bahkan, buku ini mencetuskan nuansa baru dalam cakrawala pemikiran kita terhadap sekelumit persoalan ibadah yang sering kali menjadi bahan pertentangan dikalangan muslimin.
Lebih dari itu, buku ini menuturkan suatu pengakuan jujur bahwa ilmu agama itu luas. Maka ambillah sumber agama yang benar hanya dari orang-orang terpercaya dan telah terbukti ke-aliman, ke-wara'-an, dan kredibilitasnya sebagai "MUJTAHID".

Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment

silakan isi komen atau pesan saran di bawah ini...