Sastra Hizib
Oleh: Murtadho Hadi
Penerbit: Pustaka Pesantren, Yogyakarta
Tebal: 121 halaman
Harga: Rp. 25.000,-
Hujani aku dengan butiran permata
sebesar gunung Sarondib.
dan banjiri aku dengan butiran emas
Selama napas masih melekat,
rezeki tak pernah beranjak dariku.
Kelak kalau aku mati,
kuburan siap menerimaku
Puisi Imam Syafi'i ini meluncur deras saat ia dihina seorang tukang cukur karena jubahnya yang lusuh berdebu dan surbannya yang acak-acakan usai mengadakan perjalanan jauh. Dan lantaran tampangnya yang tampak miskin itu, sang Imam tak boleh masuk "salon" milik si tukang cukur tadi.
Itulah gambaran Sastra Hizib yang meluncur "apa adanya" seolah sudah terpatri dilubuk hati dan tinggal menunggu waktu untuk diluncurkan. Ia bukan "rekayasa" kata dan bahasa seperti dilakukan oleh banyak penyair kita. Tak pelak lagi, sastra hizib ini bisa melengkapi genre sastra yang sudah ada di masyarakat kita.
salah satu puisi yang meluncur dari salah satu pemimpin empat madzhab di dunia
ReplyDelete