TRADISI TAWASSUL: Panduan dan Etika Ziarah Kubur serta Wisata Ziarah
(diterjemahkan dari tiga buku dari serial Mafahim Yajib An Tushahhiha, yaitu: Kalimatun Hadi’ah fit Tawassul, Kalimatun Hadi’ah fi Ahkamil Qubur, dan Kalimatun Hadi’ah fiz Ziarah wa Syaddir Rihal)
Oleh: Omar Abdallah Kamel
Penerbit: Lakpesdam NU
Harga: Rp. 20.000,-
Ziarah kubur hampir menjadi tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat. Bukan hanya sebagai tradisi, bahkan ziarah kubur merupakan kebiasaan yang dianjurkan agama. Karena ziarah kubur bisa menggugah dan mengingatkan pelakunya akan akhirat. Bahwa pada saatnya nanti ia juga akan berada di tempat yang sama, yaitu di alam kubur. ”Setiap jiwa pasti akan mati” begitu penggalan ayat Al-Qur’an.
Dalam kebiasaan umat Islam Indonesia, ziarah tidak hanya dilakukan pada orang tua dan moyangnya, tetapi juga pada ulama, orang shaleh, dan orang-orang yang patut diteladani. Kunjungan ziarah kubur ini bahkan menjadi tradisi rutian tahunan melalui misi wisata ziarah ke Walisongo, bahkan juga ke makam Nabi Muhammad dan para Nabi sebelumnya serta para sahabat di beberapa negara. Apakah tradisi ini menyalahi syariat sehingga patut dilabeli sebagai penggiat takhayul, bid’ah, dan khurafat?
Melalui buku ini, Omar Abdullah Kamel menjawab sebaliknya.
Kebiasaan itu sama sekali bukanlah takhayul, bid’ah, atau bahkan khurafat. Malah, kebiasaan ini merupakan kebiasaan yang dianjurkan agama. Dalam buku ini pula, penulis memberikan tata cara dan etika melakukan ziarah kubur. Selain itu, penerbit menambahkan sedikit lampiran untuk melengkapi buku ini berupa tawasul, doa-doa serta bacaan tahlil yang biasa dibaca ketika orang hendak ziarah kubur.
Buku ini diterjemahkan dari tiga buku yang merupakan bagian dari serial Mafahim Yajib An Tushahhiha, yaitu: Kalimatun Hadi’ah fit Tawassul, Kalimatun Hadi’ah fi Ahkamil Qubur, dan Kalimatun Hadi’ah fiz Ziarah wa Syaddir Rihal. Harapannya, buku ini menjadi bahan bacaan alternatif di tengah beragam bacaan serupa dengan penekanan yang berbeda. Mari Bertawasul untuk terus mendoakan orang tua, keluarga, serta para ulama yang terus memberikan bimbingan bagi komunitasnya.
sumber: http://www.lakpesdam.or.id/publikasi/204/tradisi-tawassul-panduan-dan-etika-ziarah-kubur-serta-wisata-ziarah
Mas, bisa tolong ditambahkan nama saya sbg penerjemah dr buku ini di laman yg diposting? Agar terindeks. Terima kasih
ReplyDeleteMas, bisa tolong ditambahkan nama saya sbg penerjemah dr buku ini di laman yg diposting? Agar terindeks. Terima kasih
ReplyDelete